Senin

Ayam Taliwang Senggigi Lombok

Pedasnya Bisa Mengikuti Selera

Saat menginjakan kaki di depan rumah makan Ayam Taliwang Senggigi-Lombok, Taman Palem Lestari Cengkareng, aroma harum ayam bakar sudah menggelitik hidung. Ayam Taliwang di sini sebelum dibakar diungkep dulu hampir krg lbh 1 jam setelah itu dibakar dengan dicelup dalam ramuan bumbu khas taliwang, maka tidaklah mengherankan kalau dagingnya empuk dipadu dengan kekayaan citarasa bumbu khas lombok yg luar biasa unik!

Jika Anda ingin berwisata kuliner makanan khas Lombok, tidak sempurna jika belum mencicipi ayam Taliwang. Rasa pedas yang menyengat dari bumbu ayamnya memang menjadi ciri khas masakan ini.

Tidak hanya restoran mentereng yang menjual menu khas Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat ini, pedagang kaki lima pun kini menjualnya. Itu karena memang Ayam Taliwang sudah kian populer di Jakarta.

Satu di antaranya Rumah Makan Ayam Taliwang Senggigi-Lombok yang berlokasi di Jalan Taman Palem Lestari, Cengkareng. Menyantap Ayam Taliwang di sini seperti menikmati masakan Ayam Taliwang asli seperti di kampung asalnya.

Ayam Taliwang Senggigi Lombok selalu dipadati pengunjung, bahkan saat jam makan siang sudah lewat sekalipun. Seorang ibu datang dan memesan Ayam Taliwang komplit untuk satu acara di kantornya. ”Sebenarnya di daerah Taman Palem Lestari ini, ada banyak warung makan berbahan baku ayam juga. Tetapi, entah kenapa, mereka memilih Ayam Taliwang? Satu yang pasti karena kelezatan rasanya,” ungkap Pemilik Ayam Taliwang Senggigi-Lombok Taman Palem Lestari, Nancy Marduli.

Ia pun menambahkan, selain menu Ayam Taliwang di sini memang lezat, suasana interiornya juga terkesan cozy. Ada perpaduan interior tradisional dan modern. Khusus interior, pengerjaannya kami percayakan pada Line-Up Design & Consultants.

Satu yang membedakan kami adalah ayam taliwang kami dibuat supaya bisa dinikmati juga oleh kalangan anak-anak dan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan makanan pedas. Dan bagi pecinta makanan pedas juga dimanjakan dengan sapuan cabai yang asam pedas menggigit ditambah dengan saus sambal khas taliwang yg unik!

Beberapa menu masakan variatif yang ditawarkan Ayam Taliwang & Seafood Pantai Senggigi yaitu, Ayam Bakar/Goreng Taliwang, Ayam Bakar Kecap, Ayam Lombok Hijau, Ayam Lada Hitam dan Ayam Mentega. Selain menu spesial Ayam Taliwang, juga tersedia Menu Seafood seperti Bawal, Kue, Gurame, Udang, Cumi, Kepiting, Kerang Ijo dan Kepa.

Yang uniknya lagi untuk seafood seperti ikan, udang, cumi dan kepiting yg dibakar dengan bumbu taliwang juga menghasilkan rasa yang luar biasa unik karena perpaduan rasa bumbu taliwang dengan cita rasa asli dari bahan baku seafood tersebut . Rasanya mantap. Resapan bumbu pedas dan sedikit manis akan terasa, unik di setiap jenis seafood. Benar-benar memanjakan para penikmat kuliner.

Disamping itu juga ada menu sop iga sapi dan iga bakar, disini sop iga yang kami sajikan beda dengan kebanyakan sop iga lain yang berkuah bening. “Sop iga disini kuahnya kuning namun bukan berbahan santan sehingga tetap aman & tetap sehat untuk dikomsumsi. Kami juga akan berinovasi terus demi memanjakan para customer kami,” promo Nancy.

Bumbu Asli Lombok
Bila ditanya kenapa racikan bumbu ayam Taliwang menggunakan resep asli dari Taliwang, alasannya adalah untuk menjaga keaslian bumbu daerah yang terkenal lezat dan nikmat. “Bahkan, dalam menjaga kualitas rasa, kami pun mendatangkan beberapa rempah asli dari Lombok sehingga keasliannya tidak diragukan lagi,” jelas Nancy.

Bila ada perubahan tingkat kepedasan, tambahnya, itu wajar saja. Itu karena seiring migrasi penduduk dari berbagai daerah luar NTB ke Lombok. Mau tak mau, makanan pun harus disesuaikan. Banyak restoran pun berbenah, termasuk sedikit mengubah komposisi bumbu yang lebih disesuaikan dengan lidah pelanggan.

“Contohnya jika pelanggan kebanyakan orang Yogyakarta, bumbunya akan dibuat berasa manis. Dengan cita rasa manis, tentunya bagi orang Sasak atau Manado, jadi kurang ‘menggigit’. Kalau sudah begitu, biasanya akan disediakan pula bumbu sangat pedas atau tambahan sambal,” tambahnya.

Pengakuan Nancy, bumbu Ayam Taliwang sebenarnya sederhana namun memang cara pengolahannya yang membutuhkan ketelatenan. Cabai merah besar setelah dikeringkan dan menjadi kehitaman, diulek bersama cabai rawit dan terasi. Cabai yang sudah diulek itu digoreng, diberi air dan sedikit perasan limau.

Bawang putih dan garam diulek untuk bumbu memanggang ayamnya. Menurut cerita warga Karang Taliwang, dulu orang membuat Ayam Taliwang dengan sedikit lebih rumit. Ayam kampung yang akan dimasak dikejar-kejar dulu sebelum ditangkap. Sementara ayam dikejar, para orangtua menyiapkan bumbu dan meraciknya. Jika pada awalnya ayam hanya dibakar atau dipanggang, kini dijual pula ayam goreng untuk variasi bagi yang tidak suka panggangan.

Plecing Kangkung
Untuk pelengkap menu, Plecing Kangkung yang juga khas Lombok tentu menjadi pilihan. Belum lengkap rasanya jika makan Ayam Taliwang tanpa Plecing Kangkung. Entah karena tanahnya atau karena air tanahnya yang berasal dari Rinjani, kangkung di Lombok terlihat dan terasa berbeda dibandingkan dengan kangkung dari daerah lain. Makanya, tidak heran kalau kangkung menjadi oleh-oleh alternatif dari Pulau Lombok.

“Satu porsi Plecing Kangkung berisi kangkung, kacang panjang, toge dan kacang goreng. Bahan-bahan itu direbus terlebih dahulu. Tepat di atas kangkung dibubuhi sambal terasi khas Lombok. Rasanya? Kriuk-kriuk, pedas dan segar,” terangnya.
Untuk sambal plecing, selain tomat, cabai rawit, jeruk limau, dan kacang, terasi masih tetap digunakan. Rasanya sedap. “Plecing kangkung. Itu yang sering orang bilang. Memang, selain Ayam Taliwang, Plecing Kangkung sudah menjadi trademark kuliner pulau Lombok,” tutupnya