Selasa

Jari Aljabar

Matematika Jadi Menyenangkan

Perubahan metode belajar mengajar matematika semakin berkembang dewasa ini. Hal itu berangkat dari penelitian para ahli untuk mengubah matematika bukan lagi mimpi buruk, tapi mimpi indah bagi anak didik. Salah satunya adalah penemuan metode Jari Aljabar.

Jari Aljabar, metode “belajar mengajar” matematika yang ditemukan Bahruddin MD ini kini hadir dalam format bimbingan belajar. Baru-baru ini, bimbel yang berpusat di Bogor itu telah membuka cabangnya di Jakarta Barat, tepatnya di Citra Garden I Extension yang bertempat di TK Mutiara Bangsa, Kalideres.

Menurut Agustine, pimpinan cabang Jari Aljabar Jakarta Barat, dengan kehadirannya, diharapkan memberi sumbangsih positif dalam belajar mengajar matematika. “Selama ini, matematika selalu menjadi batu sandungan bagi murid, tidak kecuali guru dan orang tua. Karena itu, dengan Jari Aljabar, kesan demikian coba dihilangkan,” terangnya.

Meski masih baru, bimbel Jari Aljabar sudah menarik beberapa anak didik. Sampai saat ini, anak didik Jari Aljabar masih didominasi anak-anak dari kelompok pra sekolah TK sampai SD. Untuk jenjang pendidikannya sendiri, bimbel Jari Aljabar memiliki 5 level.

Keunggulan metode ini adalah RAHMAT, akronim dari Ringkas, Aktif, Harmoni, Mudah, Aplikatif dan Terpadu. Artinya, Jari Aljabar menghadirkan metode yang sederhana dan tanpa rumus. Anak pun diajak belajar secara aktif dan senang. Semua itu tentu saja sejalan dengan konsep dan cara berhitung yang umumnya diajarkan di sekolah-sekolah.

Selain anak-anak, orang tua pun dapat dengan mudah mempelajari metode ini. Kemudahan ini terlihat ketika anak-anak dengan leluasa menjadikan jarinya sebagai alat menghitung. Karenanya, anak tidak perlu lagi menjadikan media lain sebagai alat hitungnya, kecuali jarinya sendiri. Semua keunggulan ini ditopang dan diajarkan melalui pendekatan ESQ.

Bahkan, menurut Agustine, tidak sembarang orang bisa menjadi guru Jari Aljabar. Mereka yang menjadi guru metode ini harus mendapat lisensi langsung dari Jari Aljabar pusat. Keunikan lainnya adalah anak-anak dapat belajar di mana saja, baik indoor atau outdoor. Tentunya dalam suasana yang cair, rileks ,dan menyenangkan. Di sini, guru pun harus eksploratif.