Rabu

Pesta Tahun Baru dan Duka Warga Muara Baru

Setiap tahun baru tiba, banyak masyarakat yang merayakannya dengan berpesta pora. Berharap nasibnya akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Mereka besenang-senang di jalan atau di lingkungan rumah mereka. Tapi, bagaimana dengan warga Muara Baru yang belakangan dilanda bajir, apa yang mereka lakukan di tahun baru 2008 ini?

Rupanya nasib baik belum juga berpihak pada warga RT 07, Muara Baru yang pemukimannya berhadapan langsung dengan laut. Buktinya setelah malam tahun baru, wilayah mereka kembali dilanda banjir akibat air pasang yang tingginya mencapai paha orang dewasa.

Dengan demikian, kalau beberapa masyarakat masih asyik berlibur di puncak atau mengisi waktu liburan bersama keluarga, masyarakat Muara Baru malah sibuk memindahkan barang ke tempat lebih tinggi agar tidak terkena air laut.

Menurut warga setempat, air laut datang pada pukul 07.00 pagi tanggal 1 Januari 2008. Ketika AdInfo datang sore harinya, ketinggian air tetap pada sisi semula. Bencana yang kerap datang di pemukiman ini merupakan “kado pahit” di awal 2008.

Melihat kondisi Jakarta yang masih akan terus diguyur hujan ditambah pasangnya air laut, membuat warga Muara Baru tak bisa bernapas lega. Harapan mendapat bantuan pemerintah untuk membuat tanggul di depan rumah-rumah mereka pun masih “isapan jempol” belaka.

Dari pada menunggu bantuan pemerintah, beberapa warga sudah mengantisipasinya dengan membuat lantai 2 di rumahnya. Lihat saja rumah-rumah dari Muara Baru sampai pelelangan ikan, tampak bangunan atau tempat berteduh yang dibuat seadanya di atas tempat tinggal mereka.

Serontak kondisi berubah ketika berada di luar Muara Baru. Tampak beberapa warga masih larut dalam perayaan tahun baru 2008. Buktinya suara kembang api dan terompet masih kerap terdengar di hari pertama 2008.

Malam Tahun Baru
Kesan di malam tahun baru terasa lebih menyakitkan karena Jakarta diguyur hujan semalaman. Akibatnya banyak acara yang berjatuhan dan tak seindah khayalan. Ada apa dengan alam, kenapa dia tak bersahabat akhir-akhir ini dengan kita? Jawabannya tentu karena Anda yang tak ingin bersahabat dengannya.

Yah sudahlah, anggap saja hujan yang turun di tahun baru adalah berkah yang akan kita terima di sepanjang tahun 2008. Sehingga tak ada lagi bencana banjir, gempa bumi, kelaparan, dan Tsunami di negeri ini.

Sehingga kita bisa berlari mengejar ketertinggalan setelah sekian lama jalan di tempat akibat masalah alam yang tak pernah henti menimpa bumi pertiwi.