Senin

Nurture Spring

Pentingnya Story Telling

Story telling meningkatkan daya imaginasi, kreatifitas dan relasi. Terselip juga pesan moral dengan sangat apik dan tak membebani anak-anak yang mendengarkannya yang merupakan cara efektif untuk membangun karakter anak. Perhatian, pikiran dan emosi mereka terbius pada alur cerita,karakter tokoh yang mereka dapat ingat seumur hidup.

Bercerita atau story telling memang memiliki daya tarik tersendiri. Pemberian story telling pada anak-anak disetujui sebagai aktifitas rileks yang memiliki potensi konstruktif untuk mendukung tumbuh kembang bukan hanya kognitif tetapi karakter anak.

Apalagi mengingat dalam story telling terdapat interaksi langsung antara anak dengan orangtua atau guru mereka di sekolah. Aktivitas ini sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjelang dewasa.

Selain itu, yang tak kalah penting adalah sarat nuansa hiburan bagi anak-anak (edukatif dan kreatif) sehingga anak merasa senang dan terhibur. Bahkan dari berbagai cara untuk mendidik anak, story telling merupakan cara yang tak kalah ampuh dan efektif untuk memberikan human touch atau sentuhan manusiawi dan sportifitas bagi anak.

Melalui story telling pula jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar di samping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain.

Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi, bisa berakibat pada kurangnya kreatifitas yang sangat penting dalam penentu keberhasilan di masa depan.

Menurut Konsultan Pendidikan Nurture Spring, Miss Juliana Hidayat, cara membentuk hidup manusia yang paling efektif untuk segala usia adalah dengan bercerita karena cerita dapat menembus sub conscious manusia. Oleh karena itu pemilihan cerita -yang didapat bukan hanya buku tetapi film - sangatlah penting.

“Mengingat pentingnya peran story telling dalam hidup anak maka di Nurture Spring kegiatan story telling dilakukan setiap hari. Perkembangan anak-anak pada waktu story telling ini dilaporkan ke orang tua setiap minggunya” jelas Miss Juliana.

Manfaat Story Telling
Ada beberapa manfaat lain yang dapat digali dari kegiatan story telling ini. Pertama, anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya. Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini.

Kedua, story telling merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak, bahkan untuk menumbuhkan rasa empati, mengembangkan kemampuan berbicara anak, mengembangkan daya sosialisasi anak dan yang terutama adalah sarana komunikasi anak dengan orang tuanya.Misalnya nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut karena pencerita yang tidak bersikap memerintah atau menggurui. Sebaliknya, para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak.

Ketiga, story telling dapat menjadi langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak. Setelah tertarik pada berbagai cerita yang diceritakan, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.

Keempat , kosakata serta struktur kalimat anak-anak dapat dikembangkan melalui story telling ini. Maukah anda, sebagai orang tua melakukan kegiatan bercerita kepada anak setiap harinya?