Kamis

Pencucian Motor di Jalan Pedongkelan Raya

Pekerjakan Remaja Putus Sekolah

Selain berdiri banyak toko onderdil motor seken, sepanjang Jalan Pedongkelan Raya, Kapuk, juga diramaikan oleh penyedia jasa pencucian kendaraan bermotor sejak 2004. Jalan penghubung dari Jalan Daan Mogot ke Kapuk dan sebaliknya ini ramai lalu-lalang kendaraan bermotor dari pagi hingga malam.

Tercatat 20 penyedia jasa pencucian kendaraan bermotor di Jalan Pedongkelan Raya. Belum terhitung yang berada di perumahan warga. Luasnya minimal 3x4 m untuk kapasitas 2-3 motor berjajar.

Walau kondisi tempat usaha mereka terlihat seadanya—pondasi tiang dari bambu dan beratap terpal plastik. Namun keberadaannya mampu menciptakan lapangan kerja dengan memperkerjakan para remaja putus sekolah.

Keberadaan mereka memakan bahu jalan. “Menyoal izinnya kami hanya melapor dan menyetor sejumlah uang ke Trantib. Walaupun nanti ada peraturan dilarang membuka tempat usaha di sini, ya, saya pasrah saja, dan selama ini tidak ada masalah,” kata Irfan, pemilik salah satu pencucian motor.

“Sekitar tahun 2004 baru bermunculan 2-3 pencucian motor. Mulai 2007 hingga kini jumlahnya bertambah, mengingat modal buka usaha ini relatif tidak besar dan cepat balik modalnya. Pekerjanya pun remaja putus sekolah, setidaknya bisa meredam mereka dari kegiatan negatif yang marak beberapa tahun belakangan ini,” ungkapnya.

Pria asli Betawi ini mengatakan, pencucian motor di sini ramai konsumen saat musim penghujan. Satu dari dua pekerja saya, pernah mencuci 15 motor dalam sehari. Jumlah segitu lumayan banyak untuk tempat pencucian motor kategori kecil seperti tempat ini. Saya menekankan servis baik kepada pekerja saya. Jaga tingkah laku mereka agar sopan dan berhati-hati dalam mencuci motor agar tidak timbul komplain motor jadi baret atau ada bagian yang rusak.

Senada dengan Irfan, Budi, bapak dua anak pemilik pencucian kendaraan bermotor lainnya, menyatakan, modal awal buka usaha pencucian kendaraan bermotor berkisar Rp 5 juta, dengan asumsi buat membeli kompresor, 3-5 dirijen besar pemanpung air, aneka perlengkapan pencucian kendaraan bermotor dan membangun tempat usaha.

Agus (16) misalnya, pekerja di salah satu pencucian kendaraan bermotor yang AdInfo temui mengatakan, setamat SMP saya tidak melanjutkan ke SMA karena bapak tidak ada biaya. Kebetulan ada tetangga buka usaha pencucian kendaraan bermotor di sini dan ia mengajak saya. Uang didapat lumayan buat bantu keuangan keluarga. “Satu motor yang dicuci dikenakan tarif Rp 8 ribu dan tidak ada tambahan fasilitas semir ban, pengkilap jari-jari motor, jaminan cuci motor 20 menit selesai,” kata Agus, lugu.

Motor hasil pencucian Agus terbilang resik. Ia teliti dan detail saat mencuci.
Katanya, gumpalan tebal oli mesin pada bagian bawah mesin, dua arm dan rantai bagian tersulit dibersihkan. Melihat kondisi seperti itu, saya harus menyikat bagian kotor karena oli itu terlebih dahulu menggunakan sikat halus (agar tidak baret) dengan cairan peluntur.

“Lain kotoran tanah dan debu, tinggal menyemprotkan air ke bagian motor yang kotor, dalam beberapa menit kotoran pun hilang,” lanjutnya.

Sayangnya sebagian besar usaha pemcucian motor di sini tidak ditopang oleh usaha aji mumpung lainnya, seperti: menjual aksesoris motor: helm, sarung tangan, stiker, masker. ganti oli dan servis motor, jual makanan dan minuman (teh botol, aqua) untuk konsumen yang sedang menunggu Jasa .