Kamis

Orang yang Semakin Kaya Semakin Serakah

Saya adalah orang yang sangat setuju kaya itu mulia, kaya itu bagus, kaya memungkinkan Anda bisa banyak berbuat, menderma, dan membantu orang-orang yang kesusahan. Intinya kaya itu bisa, bisa dan bisa. Cuma harus ada keseimbangan dan jangan menjadi serakah.

Mengenai orang yang semakin kaya semakin serakah, ada sebuah dongeng dari China yang bisa kita simak bersama.
Cerita:
Alkisah di pinggiran sebuah desa kecil, hiduplah sebuah keluarga paruh usia tua yang cukup bahagia. Mereka banyak teman dan disenangi orang-orang disekitarnya. Walaupun kehidupan mereka hanya ditopang dari bisnis skala toko kecil, yang menjual berbagai barang-barang kebutuhan sehari-hari. Mereka tidak segan-segan menolong orang yang mengalami kesusahan.
Dengan rajin, penuh semangat dan kejujuran, mereka melayani para pembeli, dengan tidak memandang siapa pun dia. Ditambah harga barang yang sangat wajar dan pelayanan yang bagus, akhirnya pelanggannya semakin hari semakin banyak.
Suatu ketika, Dewi keberuntungan melihat kejadian ini dan ingin memberikan mereka lebih banyak harta sebagai ungkapan atas kejujuran, pelayanan dan kebaikan hati pedagang ini melayani orang-orang di desa tersebut. Pada suatu malam ketika keluarga tersebut sedang istirahat, turunlah dewi keberuntungan dengan membawa tujuh buah gentong berisi perhiasan emas. Awalnya mereka sempat terkejut, namun penjelasan dari dewi yang lemah-lembut tersebut membuat mereka yakin bahwa yang hadir adalah Dewi keberuntungan. Dewi berkata,”Kebaikan hati kalian telah menyentuh hati para dewa-dewi, oleh sebab itu saya membawakan tujuh gentong yang berisi perhiasan untuk kalian.” Penjelasan tersebut membuat mereka merasa senang dan dapat menerima kehadirannya tanpa rasa takut lagi.
Setelah dewi keberuntungan pergi, mereka mulai membuka gentong-gentong tersebut. Saat gentong pertama dibuka, dengan mata melalak dan dengan perasaan kaget, mereka melihat setumpukan penuh perhiasan emas. Dalam hati mereka mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih kepada dewi keberuntungan. kemudian mereka membuka lagi gentongan yang kedua, isinya sama persis dengan yang pertama. Senyum tawa pun tampak dari wajah mereka.
Begitulah seterusnya, dan setiap kali membuka dan melihat gentongan penuh dengan perhiasan, mereka selalu merasa bahagia dan senang. Ketika membuka gentongan yang ke tujuh, mereka sungguh kecewa ternyata gentongan ini hanya berisi setengah perhiasan emas saja. Melihat kenyataan ini, mereka merasa kecewa dan mulai marah-marah, terdengar ucapan, ”Dewinya pelit, kok hanya memberikan enam setengah gentongan saja. Bikin orang susah saja. Kita terpaksa harus mengisi sendiri yang ketujuh ini.”
Sejak itu, mereka berambisi dengan segala cara untuk mengisi penuh gentongan yang masih setengah ini. Sifat dan kelakukan mereka mulai berubah. Keserakahan mulai menghantui kehidupan mereka. Bahkan mereka tidak sempat memikirkan untuk menikmati “hadiah” enam setengah gentong perhiasan tersebut.
Yang ada dalam pikiran dan tindakan mereka hanya ingin mencari harta dan keuntungan semaksimal mungkin untuk mengisi kekosongan gentong yang ke tujuh. Mereka mulai menjual barang dengan harga yang lebih mahal, tidak ingin berderma lagi untuk menolong sesama, bahkan sampai akhirnya nekad melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji seperti menipu dan sebagainya.
Akhirnya mereka mulai dijauhi dan dimusuhi oleh orang-orang sekitarnya. Dan tidak ada orang yang mau membeli dari mereka lagi.

Pesan-pesan yang ingin disampaikan dari cerita di atas adalah:

Janganlah kita seperti pedagang tersebut. Apa yang kita usahakan dan dapatkan, kita perlu bersyukur dan menikmati pemberianNya. Dengan enam setengah gentong perhiasan emas, seharusnya mereka dapat menikmati hidup ini dengan sangat-sangat senang dan bahagia. Mereka bahkan bisa pensium dan dapat berbuat amal lebih banyak dari sebelumnya. Tetapi itulah kenyataan dan realita yang banyak kita jumpai dalam kehidupan ini, mereka yang semakin kaya, semakin rakus dan bahkan semakin nekad menindas yang miskin dan sengsara.
Sekali lagi ingat! Hidup ini harus ada keseimbangan, ”enough is enough”. Selain itu kita harus membiasakan diri untuk menyisihkan sebagian dari penghasilan atau pendapatan untuk ditabung. Saat sepi rejeki, Anda tidak perlu pinjam ke sana dan ke sini.

Kuis berhadiah buku terbaru karya Leman:
Dari mana kisah tersebut dikutip (pilih salah satu karya best seller Leman yang telah terbit dibawah ini):
1. 50 Chinese Wisdoms
2. The Best of Chinese Sayings
3. The Best of Chinese Life Philosophies
4. The Best of Chinese Strategies
5. The Best of My Life

Tuliskan jawaban Anda beserta nama dan alamat lengkap. Kirim melalui SMS ke 0815-8616-7030.
Satu pemenang akan mendapat buku terbaru karya Leman Yap ”The Best of Chinese Wisdom” dan akan diumumkan di AdInfo Edisi 30 – Mei 2008.
NB: Jika Anda telah mempunyai buku "The Best of Chinese Wisdom" dapat diganti dengan buku yang lain, karya Leman.