Sabtu

Role Play (Bemain Peran)

Cara Anak Lebih Memahami Pelajaran Sekolah
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan pesatnya perkembangan dunia pendidikan. Diperlukan metode pengajaran baru yang menghasilkan solusi kreatif dan relevan dalam pemecahan berbagai masalah, khususnya pendidikan anak-anak pra-sekolah.

Masa kanak-kanak merupakan era di mana permainan menjadi aturan wajib yang harus dilakukan. Aturan ini lahir karena otak kanan anak lebih banyak berperan dibanding otak kiri, sehingga keinginan bermain anak lebih besar dibanding belajar mengenai sesuatu.

Para orang tua tahu betul pentingnya peran otak kiri dan kanan bagi perkembangan anak. Karena itulah, untuk menumbuhkan peran otak kiri pada anak, biasanya orang tua memberi permainan mengenalkan sesuatu, baik benda, huruf, maupun warna. Cara ini terbilang efektif untuk membangun rasa ingin tahu anak.

Hal senada juga dilakukan para pelakon dunia pendidikan pra-sekolah. Untuk memenuhi kebutuhan anak di masa datang, mereka membekalinya dengan beragam ilmu, baik yang merangsang otak kanan untuk membentuk keahlian dan ketrampilan atau otak kiri untuk meletakkan dasar bagi kemampuan akademik mereka.

Sejauh ini tak ada kendala mengajarkan anak tentang skill seperti keahlian menggambar maupun menari, yang menurut anak sangat mengasyikkan. Berbeda dengan ilmu pengetahuan, kebanyakan dari mereka enggan mempelajarinya karena terlihat sangat membosankan.

Ada berbagai cara agar anak menyukai pelajaran, salah satunya dengan bermain peran (role play). Cara ini telah dipraktekkan oleh Sekolah Up & Grow yang terletak di Citra Garden 2 pada setiap kelas dan hasilnya terbukti efektif.

Penerapan Role Play bagi anak-anak usia 1,5 – 2,5 tahun ini dilakukan untuk mengajarkan pelajaran yang berkaitan dengan pembentukan karakter seperti respect (menghargai orang lain), responsibility (bertanggung jawab), dan orderliness (ketertiban dan kerapian).

Praktek Role Play dilakukan dengan cara guru menunjukkan kepada anak-anak untuk mengucapkan terima kasih ketika menerima sesuatu, bertanggung jawab membereskan dan merapikan mainan dan perlengkapan makan setelah selesai bermain atau makan.

Sedang bagi anak-anak yang lebih besar atau usia 2,5 – 6 tahun, Role Play biasanya dilakukan secara bersama-sama. Selain lebih fun, kegiatan ini juga bisa mengasah team work mereka, sehingga mereka akan tumbuh menjadi manusia yang bisa menghargai orang lain dan mampu bekerja sama.

Contoh kecilnya terlihat pada saat mempelajari berbagai macam profesi, biasanya Up & Grow akan men-setting kelas menjadi berbagai macam tempat, seperti situasi di rumah sakit, di mana ada yang berperan sebagai dokter, perawat, dan juga pasien, atau seperti situasi di supermarket di mana ada yang berperan sebagai kasir dan pembeli, dan lain-lain.

Dengan cara demikian, anak-anak dapat mempelajari banyak hal, seperti perbendaharaan kata baru terkait dengan peran yang mereka mainkan, rangsangan kreativitas dalam menjalankan peran, dan yang paling penting, mereka mendapat pengalaman yang akan teringat dalam jangka waktu lama.