Senin

Liputan Usaha Wedding

Siapkan Lebih Awal, Pilih yang Kompeten
Wedding terbilang usaha basah yang menguntungkan, tak heran jika vendor-vendor ini bertebaran di komunitas kita dengan beragam keistimewaan. Keberadaan mereka tentu saja menguntungkan, khususnya bagi mereka yang ingin menjadi “raja dan ratu semalam”.

Hidup adalah sebuah metamorfosis, selalu berubah. Aturan ini menjadi pilihan mati yang tak bisa ditawar oleh penguasa dunia sekalipun. Perubahan hidup dialami semua makluk Tuhan di bumi, termasuk manusia.

Diawali dengan proses pertemuan antara pria dan wanita dalam ikatan cinta yang kemudian membuahkan anak, metamorfosis ini selalu mengikuti putaran bumi. Hingga anak tanpa dosa itu tumbuh menjadi remaja, dewasa, tua, dan mati.

Fase-fase inilah yang membuat hidup semakin berwarna dan menarik. Bila kita mengingat masa kecil, yang terbayang adalah hidup yang penuh permainan, kebahagian, dan pertengkaran. Semua menjadi berbeda ketika kita tumbuh menjadi remaja dan dewasa. Yang ada dalam fase ini adalah hal-hal indah tentang percintaan. Lewat cinta inilah kehidupan baru akan muncul di bumi melalui sebuah perkawinan.

Adat Pernikahan
Masyarakat Tionghoa di Indonesia adalah masyarakat patrilinial yang terdiri atas marga/suku yang tidak terikat secara geometris dan teritorial. Mereka yang kebanyakan masih membawa dan mempercayai adat leluhurnya telah menjadi satu dengan suku-suku lain di Indonesia.

Upacara pernikahan merupakan adat perkawinan yang didasarkan atas dan bersumber pada kekerabatan, keleluhuran, kemanusiaan, dan berfungsi melindungi keluarga. Upacara pernikahan tidaklah dilakukan secara seragam di semua tempat, tapi terdapat berbagai variasi menurut tempat pernikahan dan adat istiadatnya.

Umumnya orang-orang Tionghoa yang bermigrasi ke Indonesia membawa adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan mereka. Salah satu adat yang harus mereka taati adalah keluarga yang satu marga (shee) dilarang menikah, karena mereka dianggap masih mempunyai hubungan suku.

Ada beberapa yang sekalipun telah memeluk agama lain, seperti Katolik namun masih menjalankan adat istiadat ini. Sehingga terdapat perbedaan di dalam melihat adat istiadat pernikahan yaitu terutama dipengaruhi oleh adat lain, adat setempat, agama, pengetahuan dan pengalaman mereka masing-masing (budaya Thionghoa).

Tak hanya Thionghoa, namun suku-suku di Indonesia juga mempunyai adat yang tak kalah unik. Seperti suku Jawa yang menamai pernikahan sebagai pesta yang tidak hanya menyatukan 2 orang, tapi juga menyatukan keluarga di antara kedua belah pihak. Orangtua pengantin laki-laki mengirim utusan ke orang tua pengantin perempuan untuk melamar puteri mereka.

Praktisnya, kedua orang tua dapat berbicara langsung. Orang tua dari kedua pengantin telah menyetujui lamaran perkawinan. Biasanya orang tua perempuan yang akan mengurus dan mempersiapkan pesta perkawinan. Mereka yang memilih perangkat dan bentuk pernikahan (antara lain Paés Agung - dandanan mewah - dan Paés Kesatrian - dadanan sederhana).

Setiap model pernikahan itu berbeda dandanan dan pakaian. Seperti pengantin laki-laki dan pengantin perempuan yang mengenakan corak batik. Mereka mengikuti segala rencana dan susunan pesta pernikahan, seperti Siraman, Midodareni, Peningsetan, Ijab, dan beberapa Upacara Perkawinan Jawa lain. (Santuncahblora.blogspot.com)

Upacara- upacara yang dilaksanakan dalam pernikahan
Pesta dan upacara pernikahan merupakan saat peralihan sepanjang kehidupan manusia yang sifatnya universal. Oleh karena itu, upacara perkawinan selalu ada pada hampir setiap kebudayaan. Demikian pula halnya dengan adat pernikahan orang Tionghoa yang mempunyai upacara-upacara antara lain adalah upacara menjelang pernikahan.

Upacara ini terdiri atas 5 tahapan yaitu Melamar, yang memegang peranan penting pada acara ini adalah Mak Comblang yang biasanya dari pihak pria. Bila keahlian Mak Comblang berhasil, maka diadakan penentuan bilamana antaran/mas kawin boleh dilaksanakan.

Sangjit/antar contoh baju pada hari yang sudah ditentukan. Pihak pria/keluarga pria dengan Mak Comblang dan kerabat dekat mengantar seperangkat lengkap pakaian mempelai pria dan mas kawin. Mas kawin dapat memperlihatkan gengsi, kaya atau miskinnya keluarga calon mempelai pria. Semua harus dibungkus dengan kertas merah dan warna emas. Selain itu juga dilengkapi dengan uang susu (ang pauw) dan 2 pasang lilin. Biasanya ang pauw diambil setengah dan sepasang lilin dikembalikan.

Tunangan, pada saat pertunangan ini, kedua keluarga saling memperkenalkan diri dengan panggilan masing-masing. Penentuan “Hari Baik” dan “Bulan Baik” suku Tionghoa percaya bahwa dalam setiap melaksanakan suatu upacara harus dilihat hari dan bulannya.

Apabila jam, hari, dan bulan pernikahan kurang tepat akan dapat mencelakakan kelanggengan pernikahan mereka. Oleh karena itu harus dipilih jam, hari, dan bulan yang baik. Biasanya semua serba muda yaitu jam sebelum matahari tegak lurus; hari tergantung perhitungan bulan Tionghoa, dan bulan yang baik adalah bulan naik/menjelang purnama (budaya Thionghoa).

Sedang untuk orang Jawa ada yang namanya Upacara Siraman. Makna pesta siraman adalah untuk membersihkan jiwa dan raga. Pesta Siraman ini biasanya diadakan di siang hari, sehari sebelum Ijab dan Panggih. Siraman di adakan di rumah orangtua pengantin masing-masing.

Siraman biasanya dilakukan di kamar mandi atau taman. Tapi, sekarang lebih banyak diadakan di taman. Daftar nama dari orang yang melakukan Siraman itu sangat penting. Tidak hanya orangtua, tapi juga keluarga dekat dan orang yang dituakan. Mereka menyeleksi orang yang bermoral baik. Jumlah orang yang melakukan Siraman itu biasanya tujuh orang. Bahasa Jawa tujuh itu Pitu, mereka memberi nama Pitulangan (berarti menolong).

Pelaksanaan dari siraman, diawali dengan pengantin perempuan/laki-laki datang dari kamarnya dan bergabung dengan orang tuanya. Dia diantar ke tempat Siraman. Beberapa orang jalan di belakangnya dan membawa baki dengan kain batik, handuk, dan lain-lain. Dan ini akan digunakan setelah Siraman.

Dia mendudukkan di kursi dan berdoa. Orang pertama yang menyiramkan air ke pengantin adalah ayah. Ibu boleh menyiramkan setelah ayah. Setelah mereka, orang lain boleh melakukan Siraman. Orang terakhir yang melakukan Siraman adalah Pemaes atau orang spesial yang telah ditunjuk.

Pengantin perempuan/laki-laki duduk dengan kedua tangan di atas dada dengan posisi berdoa. Mereka menyiramkan air ke tangannya dan membersihkan mulutnya tiga kali. Kemudian mereka menyiramkan air ke atas kepala, wajah, telinga, leher, tangan dan kaki juga sebanyak tiga kali. Pemaes menggunakan tradisionil shampoo dan conditioner.


Persiapan Pesta Pernikahan
Mengingat pernikahan adalah sebuah moment indah yang terjadi satu kali dalam hidup, maka sudah sepantasnyalah pesta ini dirancang sedemikian rupa agar tampil menarik dan sempurna. Beragam vendor pernikahan yang ada di komunitas Pluit, Cengkareng dan sekitarnya siap membantu Anda untuk wujudkan sebuah pesta pernikahan yang mengesankan.

Selain harus pintar memilih vendor-vendor pernikahan, ada baiknya jika perencanaan pesta dirancang sebaik dan secepat mungkin, agar hasilnya benar-benar maksimal, berikut beberapa yang harus Anda siapkan dalam sebuah pesta pernikahan.

1. Weedding Organizer
Jika Anda tak ingin repot mencari gedung pernikahan, kue, undangan, atau semua hal yang berkaitan dengan pesta pernikahan, ada baiknya menggunakan jasa wedding organizer (WO). Biasanya orang-orang yang bekerja dalam dunia ini tahu betul apa yang Anda inginkan, tapi ingat pilihlah WO yang benar-benar kompeten dan berpengalam.

Semua bisa Anda buktikan lewat hasil kerja dan data konsumen yang telah memakai jasanya. Oh ya, jangan lupa pesan 6 bulan - 1 tahun sebelum hari H. Karena biasanya WO butuh waktu lama untuk merancang sebuah pesta agar hasilnya maksimal.

2. Dekorasi
Apabila Anda berjalan sendiri atau tanpa wedding organizer, pastinya perlu jasa dekorasi untuk menyulap ruangan pesta pernikahan menjadi istimewa dan menggesankan. Sekedar menyebutkan, La Vie En Rose adalah perumpamaan jasa dekorasi yang berada di komunitas kita.

Vendor ini telah lama berkecimpung di dunia wedding dan tahu betul apa yang diinginkan konsumennya. Keluarkanlah ide yang ada dikepala Anda dan siapkan waktu 3 bulan - 1 tahun jika ingin mendapat hasil yang maksimal dan sesuai keinginan.

Ada baiknya dekorasi yang diinginkan sesuai dengan bujet yang dimiliki. Jika tidak, bisa merusak kantong Anda.

3. Gaun
Pemilihan gaun bukan perkara mudah karena butuh kesepakatan antara beberapa pihak. Baik kedua mempelai, orang tua, dan mertua. Masing-masing dari mereka pastinya mempunyai pilihan yang berbeda, karena itu perlu dimusyawarahkan dalam memilih.

Setelah itu, barulah Anda mencari referensi tentang busana yang akan digunakan, baik dari internet, majalah, atau bridal yang khusus menjual gaun pengantin. Pastikan memesan gaun 3 - 4 bulan sebelum acara berlangsung guna menghindari masalah ketidakcocokan yang bisa membuat Anda tak nyaman.

4. Foto Studio
Jasa ini bisa Anda pilih, jika ingin mengabadikan setiap sesi yang terjadi dalam moment bahagia Anda. Setiap koleksi foto yang ada di album ini bisa menjadi alat yang dapat menyatukan Anda, jika suatu hari terjadi sesuatu dalam hubungan Anda berdua atau bisa juga menjadi buku cerita yang menarik bagi anak, cucu, dan cicit Anda.

Agar hasilnya benar-benar menarik dan tak lapuk dimakan waktu, ada baiknya Anda menggunakan foto studio yang perpengalaman. Semua bisa Anda lihat lewat koleksi foto yang mereka miliki.

Oh yah jangan lupa untuk pesan 3-4 bulan sebelum acara, jika Anda memilih sesi pemotretan pra wedding outdoor dan indoor.

5. Perawatan
Tampil percaya diri berbalut gaun dan kulit yang indah pastinya menyenangkan. Apalagi di pesta pernikahan di mana seribu mata memandang Anda. Untuk itulah seorang konsultan kecantikan di Preciuos, Erni Wahab, menyarankan pada calon mempelai perempuan dan pria untuk melakukan perawatan 2 - 3 bulan sebelum pesta dilakukan.

Adapun perawatan yang harus dilakukan meliputi lulur, massage, facial, dan juga masker yang berguna untuk meremajakan kulit, membuang kulit mati, dan juga melembutkan kulit. Sehingga ketika hari bahagia itu datang, wajah Anda terlihat berseri dan bercahaya.

Dengan demikian dapat membuat Anda tampil lebih percaya diri, baik ketika bertemu para tamu maupun dalam bidikan lensa kamera sang potografer.

Untuk mendapatkan perawatan ini cukup mudah. Hampir di setiap salon kecantikan di komunitas kita membuka layanan ini dengan harga dan teknik berbeda. Tinggal bagaimana Anda memilihnya.

6. Undangan
Memilih kartu undangan tak semudah yang dibayangkan, apalagi jika Anda tidak mempunyai bayangan mengenai undangan yang hendak dipilih. Kalau keadaannya seperti itu, ada baiknya mengunjungi centre khusus pembuat undangan atau mencarinya di internet dan majalah.

Mereka adalah media yang paling ampuh untuk menentukan pilihan ketika Anda tak punya pilihan. Jangan lupa lakukan pesanan 2 - 3 bulan sebelumnya, karena prosesnya cukup lama. Mulai proses konsultasi, pemilihan desain, revisi, dan produksi.

7. Souvenir
Sebagai ucapan terima kasih pada para tamu, biasanya calon pengantin memberikan souvenir bertahtakan nama dan tanggal pernikahan. Fase ini tak terlalu wajib hukumnya, namun sudah mendarah daging baik bagi warga Thionghoa maupun orang asli Indonesia.

Karena itulah beragam jenis dan bentuk souvenir bermunculan di tanah air, guna memberi sebuah pilihan. Semua bisa Anda dapatkan baik pada penjual souvenir yang ada di Pasar Pagi maupun vendor yang ada di komunitas kita.

Yang membedakan kedua penjual ini adalah kualitas dan harga barang. Jika melakukan pembelian di Pasar Pagi, harganya jauh lebih murah dengan kualitas seadanya. Sedangkan di vendor khusus souvenir, harga agak mahal namun kualitasnya jauh lebih bagus yaitu setiap souvenir berbalut packaging yang menarik. ****