Jumat

Fokus Usaha Refleksi

Terkenal dan Diminati dari Dulu Hingga Kini

Terapi refleksi sudah dikenal dan diperaktekkan berabad-badad tahun lamanya. Dan kini, populasinya semakin meningkat, karena efek yang hasilkan benar-benar dapat dirasakan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

Menurut seorang dokter yang populer dengan terapi tradisional, Hembing Wijayakusuma, yang dikutip dari Sinar Harapan mengatakan terapi refleksi telapak kaki dan tangan telah dikembangkan di Mesir sejak tahun 2330 Sebelum Masehi dan terbukti ampuh sejak berabad-abad lalu.

Tak hanya di Mesir, masyarakat Tiongkok pun telah memanfaatkan terapi pijat refleksi sejak ribuan tahun lalu, Namun, tambah Hembing, karena masyarakat Tionghoa saat itu bersikap sangat tertutup sehingga ilmu ini tidak berkembang.

Padahal, secara praktek dapat dibuktikan bahwa terapi pijat memiliki efektifitas cukup tinggi. Bukan hanya melancarkan peredaran darah, tapi juga menambah energi karena secara mekanistis memiliki kemampuan melatih saraf dan otot tubuh sehingga tubuh lebih fit dan mampu menangkal penyakit.

Masih menurut Hembing, sejumlah penyakit bisa disembuhkan melalui pijat refleksi. Mulai dari penyakit ringan seperti pusing, pegal-pegal, dan perut mulas hingga penyakit berat seperti jantung dan kanker.

Karena kemampunanya itulah, banyak orang yang percaya dan menjadikan refleksi sebagai sarana untuk memberi kenyamanan pada tubuh. Sehingga popularitasnya semakin tinggi dan berkembang, meski berbagai pengobatan modern semakin gencar memberikan konstribusi.

Meningkatnya popularitas refleksi, bukan ucapan jempul biasa. Melainkan fakta yang bicara. Dahulu, terapi refleksi ini hanya bisa dinikmati orang-orang berduit dan hanya berada di hotel-hotel berbintang, sehingga tak banyak peminatnya.

Tapi kini tidak lagi, berkat popularitasnya yang semakin bertambah dari hari ke hari, membuat ia begitu mudah dijumpai bahkan dirasakan dengan harga relative lebih murah. Sehingga layanan bisa dinikmati oleh semua masyarakat baik tua maupun muda kapanpun dan di manapun.

Maraknya centre-centre refleksi yang bersandar di sudut-sudut kota, membuat fenomena baru berupa bertambahnya jumlah penggila pijat di Indonesia, tak terkecuali di komunitas Pluit dan Cengkareng. Menurut data yang kami peroleh dilapangan, ada sekitar 300-700 orang lebih yang melakukan refleksi tiap harinya.

Sebuah jumlah yang cukup fenomenal, tak salahlah jika banyak pengusaha yang mengambil bisnis ini untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Mereka sengaja datang untuk memanjakkan para penggila pijat dengan beragam inovasi, berikut beberapa centre refleksi yang bersedia berbagi dengan kami, baik tetang pelayanan maupun keunggulan mereka. Selamat membaca, semoga apa yang kami suguhkan kiranya bisa bermanfaat untuk Anda.